Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 07:18:14【Sehat】983 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(377)
Artikel Terkait
- Kenapa lobster air tawar mudah mati? Ini penyebab dan pencegahannya
- Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak
- Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging
- Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- Gubernur Jateng minta Festival Mangga Pemalang jadi kegiatan tahunan
- Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG
- Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Sudinsos Jaktim bantu penyintas kebakaran di Kebon Pala
Resep Populer
Rekomendasi

16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB

Program MBG Lampung telah jangkau 86 persen penerima manfaat

Menkomdigi ungkap ada gim online yang disusupi jaringan teroris

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid

Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan

Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS